Jumat, 27 November 2009

sistem operasi open source telah berkembang

Penggunaan system operasi open source pada saat ini sudah mulai berkembang. System operasi open souce sudah tidak ketinggalan zaman lagi, hal yang paling utama kenapa orang malas menggunakan open source adalah tampilannya, sehingga digunakanlah SO yang bersifat branded / buil up. Tapi itu beberapa waktu yang lalu hal yang seperti itu sudah mulai berkurang dari jenis SO open source. Hal ini terbukti dari usaha seorang pria bernama wahyu, dia mendirikan sebuah usaha warnet d kawasan pondok kopi Jakarta Timur.
Berawal dari ketidak sengajaan, seorang yang notabene bukan dari kalangan orang – orang informatika membuat suatu hal yang bisa dikatakan mengesankan pada pandangan saya. Awalnya dia mendirikan usaha warnet, dan SO yang pertama kali dia gunakan adalah Windows “BAJAKAN”. Lalu ada razia bahwa penggunaan SO bajakan tidak diperbolehkan, maka dia pun berpikir, tidak mungkin menggunakan SO asli untuk semua unit komputernya, dan ada yang menawarkan untuk penggunaan Linux, maka dicobanya hampir semua versi linux dan akhirnya saat mencoba Debian dia merasa Distro linux ini lebih kompatibel bagi dia. Dari pengalamnnya yang suka bergaul dengan orang – orang dari IT maka dia merubah tampilan debian itu sehingga menyerupai windows, meskipun aplikasi – aplikasi di dalamnya masih seperti versi debian, tapi tampilan luarnya dia rubah seperti windows, dan juga nama nya dia rubah menjadi “sindos”.
Pada awal penggunannya dia hanya menggunakan di beberapa komputernya, setelah itu pelangganya tidak ada yang terlalu komplain dengan jenis SO nya, lalu dia gunakan untuk semua unit PC nya. Dari penggunaan SO jenis open source awalnya dia ragu, tapi lama kelamaan dia mulai terbiasa, dan meraskan keuntungan dari penggunaan SO ini, melebihi jika mungkin ia menggunakan yang berjenis non open source.


Penggunaan SO open source juga digunakan untuk berbagai macam usaha, tidak hanya warnet, tetapi usaha seperti foto box, pengiriman pulsa melalui internet menggunakan ubuntu, bahkan dalam penggunaanya di departemen pemerintahan juga sudah mulai dilakukan, juga di beberapa rumah sakit yang ada. Kita tidak akan tahu akan berkembang seperti apa SO yang bersifat open source ini.
Dari beberapa pertanyaan yang kami sampaikan waktu itu didapat kesimpulan bahwa, dari penggunaan SO yang telah dia kembangkan ada beberapa kekurangan dan kelebihannya.

Kekurangan :
- tidak semua hardware compatible dengan SO yang dimiliki
- dalam pemakaian game – game PC, tidak semua jenis game dapat dimainkan pada SO ini.
- Harus menggunakan software khusus untuk dapat menjalankan aplikasi – aplikasi dari windows.

Kelebihan :
- sifatnya yang open source sehingga masih dapat dikembangkan lagi.
- Dalam penginstalan hardware lebih mudah, karena hardware secara otomatis terbaca, tidak usah menginstall drive baru.
- Bebas dari virus, karena jarang atau hampir tidak ada orang yang membuat virus untuk linux khususnya debian.
- Dalam total pengeluaran biaya sangat murah, ketimbang harus menggunakan SO yang bersifat build up.
- Dalam koneksi internet cenderung stabil. Ini adalah kelebihan dari varian unix debian.
- SO yang stabil dibandingkan dengan SO seperti windows.
- Systemnya stabil dibandingkan dengan SO open source yang lain, keamanannya yang dapat dibilang susah ditembus.



Sekilas tentang debian (www.wikipedia.com)
Debian adalah sistem operasi berbasis kernel Linux. Debian termasuk salah satu sistem operasi Linux yang bebas untuk dipergunakan dengan menggunakan lisensi GNU. Debian adalah 'kernel independen', yaitu sistem operasi Debian dikembangkan murni tanpa mendasarkan pada sistem operasi yang telah ada.
Sejarah
Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdoch, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993, Nama Debian berasal dari kombinasi nama mantan-kekasihnya Debra dan namanya Ian.
Pada awalnya, Ian memulainya dengan memodifikasi distribusi SLS (Softlanding Linux System). Namun, ia tidak puas dengan SLS yang telah dimodifikasi olehnya sehingga ia berpendapat bahwa lebih baik membangun sistem (distribusi Linux) dari nol (Dalam hal ini, Patrick Volkerding juga berusaha memodifikasi SLS. Ia berhasil dan distribusinya dikenal sebagai "Slackware").
Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x di tahun 1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai ditahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996.
Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi "Software in Public Interest" untuk menaungi debian secara legal dan hukum.
Di akhir tahun 2000, proyek debian melakukan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta di tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan "debconf".
Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode "Etch". Rilis versi terbaru Debian, 2009, diberi nama kode "Lenny".





Debian dan Ubuntu (ubuntu-id.com)
Ubuntu dan Debian memiliki hubungan yang sangat erat. Ubuntu dibuat berdasarkan arsitektur dan infrastruktur Debian namun memiliki proses rilis dan komunitas yang berbeda.
Tentang Debian
Debian merupakan "Fondasi dasar tempat Ubuntu dibangun".

Debian adalah proyek pengembangan distribusi (distro) GNU/Linux yang dilakukan secara sukarela. Proyek Debian sudah dimulai sejak sepuluh tahun yang laluk dan sejak awal berdirinya telah memiliki lebih dari 1000 anggota yang berstatus pengembang resmi dan lebih banyak lagi kontributor dan sukarelawan lainnya. Proyek ini juga semakin meluas, meliputi hampir 17.000 paket aplikasi dan dokumentasi yang free dan open source.
Sejarah Debian, perkembangan, dan posisinya menjadikannya sangat bagus dalam beberapa hal. Debian memiliki reputasi yang bagus dalam hal integrasi manajemen paket dan akses yang luas ke banyak aplikasi perangkat lunak bebas. Sebagai hasilnya, Debian telah berkembang menjadi salah satu distro GNU/Linux terbesar.
Sebagai organisasi sukarelawan, Debian memiliki sejarah yang kurang baik dalam mengatur waktu atau memperkirakan waktu rilis dan mengalami kesulitan waktu dalam ketersediaan rilis. Rilis Stable (stabil) dari Debian menjadi semakin sedikit dan semakin lama dalam beberapa tahun terakhir. Kebanyakan rilis versi "mentah" dari Debian tidak menyediakan perbaikan keamanan untuk paket individual yang sering berubah, kecuali yang termasuk dalam lingkungan proyek pengembangan. Walaupun terasa tidak penting untuk kebanyakan pengguna Debian, kekurangan ini mengecilkan sejumlah calon pengguna Debian. Hal yang tetap dari Debian adalah adanya dukungan terhadap arsitektur yang lebih banyak dibandingkan dengan distribusi lainnya, dan memperbolehkan hampir semua bagian software bebas untuk dikombinasikan seperti kenginan kita.
Tim Ubuntu berharap untuk dapat menanggapi beberapa persoalan itu dan membawa lebih banyak lagi orang menuju sistem Debian.




Tentang Ubuntu

Disponsori oleh Canonical, Proyek Ubuntu mencoba bekerja sama dengan Debian dalam menanggapi persoalan yang tetap membuat banyak orang menggunakan Debian. Ubuntu menyediakan sistem yang berdasarkan Debian dengan frekuensi waktu rilis yang teratur, ketersediaan dukungan untuk pengguna perusahaan, dan tampilan desktop yang lebih dipertimbangkan. Ubuntu memfasilitasi penggunanya dengan cara penyebaran yang digunakan oleh Debian dengan memberikan perbaikan keamanan, mengeluarkan perbaikan bug kritis, tampilan desktop yang konsisten, dan rilis yang berisi aplikasi terbaru dari dunia open source dalam enam bulan terakhir.
Ubuntu dan Debian
Ubuntu dan Debian dikembangkan secara terpisah namun tetap paralel dan saling berhubungan erat (hampir serupa). Proyek Ubuntu berusaha untuk melengkapi Proyek Debian dalam beberapa hal berikut:
Ubuntu dan Debian
Ubuntu tidak menyediakan perbaikan dalam hal keamanan dan dukungan profesional untuk setiap paket yang ada pada dunia open source. Ubuntu melakukan pemilihan paket yang ada lalu menyatukannya untuk membangun sebuah sistem desktop yang lengkap. Paket-paket tersebut akan mendapatkan dukungan dari Ubuntu.
Untuk pengguna yang ingin mengakses setiap paket yang ada, Ubuntu menyediakan komponen "universe" (kumpulan paket) dimana pengguna sistem Ubuntu dapat menginstal versi terakhir dari paket yang tidak berada dalam kumpulan paket-paket utama yang mendapatkan dukungan penuh. Kebanyakan paket yang ada dalam Ubuntu universe terdapat juga dalam paket Debian, walaupun ada beberapa sumber lainnya juga. Lihat juga halaman Komponen Ubuntu untuk lebih detil mengenai struktur dari situs distribusi Ubuntu.





7 KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN DEBIAN gnu /LINUX
1. Admin Friendly
2. User Friendly
3. Hardware Friendly
4. Architecture Independent
5. Kernel Independent
6. Free Software
7. Free Security Update

KESIMPULAN & SARAN
Penggunaan SO open source sudah tidak lazim lagi saat ini, para user yang ada dan yang mengerti keuntungan dari SO berjenis open source perlahan mulai beralih dan mulai mengembangkannya menjadi versinya tersendiri. Khususnya di Indonesia sudah banyak distro linux yang dikembangkan oleh anak negeri, dan menghasilkan linux versinya sendiri. Perkembangannya memang lambat, tetapi lambat laun dan pasti penggunaan SO ini akan lebih maju lagi, dan tidak menutup kemungkinan bahwa SO bertipe branded akan mulai berkurang.
Saya berpendapat penggunaan SO open source memiliki banyak manfaat, khususnya bagi Indonesia, oleh karena itu perlu adanya dukungan dari instansi pemerintah berupa dibuatnya undang – undang tentang SO ini, juga promosi dari agen – agen SO open source, beserta perbaikan fitur, dan software – software aplikasinya, sehingga masyarakat awam mulai beralih ke SO ini.

Tidak ada komentar: